Breaking News

Minggu, 07 Juni 2009

Anti Poligami, Chapter I : Introduction

Wini dan Bejo sekarang sering chat. Suatu hari, bejo membuka kasus baru yang menjadi topik pembicaraan panjang antar mereka. Eh.. gimana ceritanya mereka bisa kenalan? Baca aja di sini nih...


I . ------- Chat Pembuka ----


Bejo: besok aku mau ke daerah ,,lagi nyiapin aku...aku minta tolong boleh ngga?

Wini: minta tolong apa Jo?

Bejo: agamamukan lebih baik dari saya,,aku minta dicariin doa dong...

Wini: ooo.. maksudnya minta dicariin gimana Jo? kalo aku ya pasti aku doain kamu mudah2an selamat. itu yang paling aku inginkan.

Bejo: ada yg lain,,maaf sedikit masalah pribadi klu tdk keberatan..

Wini: silakan Jo, I'm here

Wini: whatever Jo, I will do if I can

Bejo: ada kwn lama, wanita, sekarang janda, dia terus mengejar saya,,,dia tdk peduli meski saya berkeluarga, kami tdk zinah lho,,dia tdk peduli meski dimadu/dipoligami, karena itu sah menurut agama, meski saya ini gayanya begini,,but I love my family..aku carikan doa dong biar dia sadar,,,

Wini: o, gitu.. I se..

Bejo: dia sdh bekerja,,dia menganggap saya orang yg pantas,,dan dia ingin dgn saya spy dia tdk zinah..dia sdh 15 th janda..

Bejo: tiap hari dia mengim e mail, lama2 mengganggu pikiran saya,,

Wini: doa persisnya aku belum tau, tapi nanti aku coba tanya ke temen2. Udah pernah terus terang nggak Jo, apa yang ada dalam pikiran kamu? atau mungkin kamu juga suka ngasih 'angin segar' ke dia? atau kamu memang suka tebar pesona nyebar rayuan gombal (Atau kamu nyindirin aku?? ya udah besok2 aku nggak akan nyapa kamu lagi).

Bejo: bukan Wini..kitakan tdk pernah bicara poligami...saya tdk tahu, apa maksudnya..dia tahu saya ini abdi negara yg tdk mungkin melakukan itu, jadi dia mau koq ditutp,,,kan gila ini Wini..dan tiap hari bayangannya muncul terus..apa saya sdh kena ya?

Wini: terlepas dari apapun tanggapan kamu. Klo aku boleh usul, selain doa mungkin ada upaya lain, misalnya dengan bicara terus terang, seperti apa 'pemaksaan' nya dalam email? mungkin aku bisa usul bagaimana cara menjelaskan keputusan kamu.

Wini: Bisa jadi Jo.. kamu sudah kena, makanya kamu kebayang2 terus.

Wini: tapi pasti awalnya kamu menanggapi dia, makanya dia sampe kepikiran pengen poligami segala. meskipun tau kamu nggak mungkin melakukannya.

Bejo: bicara terus terang sudah,,, memang saya sdh pernah diundang makan beberapa kali ke rumahnya,,mungkin hanya doa yg bisa melepaskan ini..terus terang saya sangat terganngu dgn ini,, dia selalu bilang,,ini tdk dosa,,malah saya ibadah menikahi dia..

Wini: dari sudut pandang dia, mungkin bener gitu. saya pun sejenis yang tidak mendukung poligami. bukannya nggak setuju gimana.. saya cuma kasian sama anak-anak yang ortunya poligami. nggak pernah kebayang seperti apa perasaan mereka.

Wini: nah.. mungkin dengan mengingat anak-anak, kamu bisa ngusir bayangan dia Jo.

Bejo: memang dia dulu tetangga saya,,,yang paling aktif sebenarnya ibunya,,,ok deh Wini aku ngga mau ini menjadi aib,,tolong carikan doanya ya..

Bejo: memang klu ingat anak2,,,hilang,,tapi pada jam2 tertentu,,,khususnya sore,,saya kaya yg kebayang2,,tolong ya Wini...

Wini: Iya Jo.. aku doain dari sini, biasanya dulu aku punya doa mujarab, nggak usah pake mantera aneh-aneh.. doanya cuma begini "Ya Allah, jauhkanlah aku dari orang-orang yang akan membawa kemudhoratan bagiku. Lindungilah aku dan keluargaku dari orang-orang yang berniat buruk dan menghancurkan semuanya".

Wini: Jo, kalo kamu sekarang lagi sibuk, nggak apa-apa, nanti aku kirim lewat email aja. Mungkin opini aku bisa membantu (mungkin juga nggak). Memang kalo sering jauh dari keluarga, kadang2 banyak pikiran aneh melintas.

Bejo: lewat e mail saja..ya..

Wini: Oke Jo.. silakan lanjutkan pekerjaannya.. aku nanti kirim komentarku lewat email aja ya

Wini: aku pamit Jo, sampe ketemu lagi...

Bejo: ,mudah2an kehadiranmu bisa membantu permasalahanku,,istriku saja tahu,,,bahkan ybs pernah ditlp istriku tapi tdk mau jawab,,sdh hampir setahun Wini..

Bejo: sorry Wini..seharusnya saya tdk cerita..

Bejo: ok, aku pamit ya

--------------------------



II. e-mail ke satu (dari Wini) :

--------------------------

Bejo, seperti janjiku, aku akan menanggapi kasus kamu selengkapnya via email. Supaya lebih afdol dan lengkap.

Pertama, thanks udah cerita, aku senang kamu mau berbagi cerita seperti itu. Aku merasa tersanjung dan merasa kamu mau nerima aku sebagai sahabat, meskipun aku belum tentu bisa membantu. Oke, mari melihat masalahnya secara obyektif.

Menurut pendapat aku, doa memang membantu. Tetapi, doa akan lebih membantu jika ada niat dan pendirian yang kuat dari dalam hati. Untuk menjaga niat dan pendirian yang kuat memang perlu disiplin, disiplin niat, disiplin pikiran dan perasaan. Ada pendapat yang bilang, doa itu memang ajaib, bisa menutup atau membukakan hati seseorang. Oleh karena itu banyak orang yang mendoakan orang laen supaya mau memperhatikan dia dan sebagainya (tentunya disertai usaha), sehingga suatu saat orang yang didoakan tersebut tergerak hatinya. Karena, menurut kata Ulama, Allah Swt yang sanggup membolak-balikan hati manusia (makanya disebut dengan ‘qalb’). Jadi berdoa memang perlu. Ada saran yang aku kutip dari sebuah artikel di internet, yang mungkin cocok :

· Sibukkan diri dengan aktivitas yang menguras tenaga dan pikiran, sehingga kita tidak punya waktu luang untuk memikirkannya. Kalau malam juga mudah tidurnya, karena sudah terlalu lelah. Namun kalau waktu luang kita banyak, pikiran akan mengembara. Tabiat pikiran adalah mudah memikirkan hal-hal yang berkesan, enak dan indah. Memikirkan orang yang dicintai termasuk kriteria tersebut, sehingga akan semakin sulit kita melupakannya.

· Jauhi interaksi langsung maupun tidak langsung dengan orang yang dicintai. Jika Anda satu organisasi dengan dia, mungkin Anda perlu cari organisasi lain. Buang juga benda-benda yang mengingatkan Anda kepada si dia. Bahkan kalau perlu jangan menerima telpon/sms darinya untuk sementara waktu atau seterusnya.

· Perbanyak ibadah dan berdoa yang sungguh-sungguh kepada Allah. Minta kepada Allah SWT untuk membalikkan rasa cinta Anda kepada si dia menjadi rasa hambar kepadanya. Ingat! Allah yang mempunyai hati kita dan Ia juga yang mampu membalikkan hati kita. Jika Anda mengatakan sudah berdoa kepada Allah tapi malah mimpi yang indah-indah dengan dia, itu berarti Anda tidak ikhlas dan sungguh-sungguh meminta kepada Allah untuk membantu Anda melupakannya. Mungkin malah Anda tidak ikhlas dengan kehendak Allah yang tidak menginginkan Anda bersama dengannya.

Dari tulisan di atas, sepertinya doa bukan satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain doa yang kuat, juga perlu semacam deklarasi dan penegasan, yang diikuti dengan tindakan yang konsekuen. Maksudku, misalnya menulis surat dengan nada halus tetapi tegas. Punten, kalo aku ngebayanginnya, mungkin aku akan menulis surat seperti ini :


Mbak XXX, terima kasih atas semua doa dan perhatian yang sudah mbak berikan kepada saya. Mohon maaf jika saya tidak dapat membalasnya dengan layak. Saya sangat menghargai bahwa mbak sudah begitu peduli dan dekat dengan saya selama ini. Tetapi, saya tidak dapat melangkah lebih jauh lagi. Mungkin akan lebih baik jika kita mengenang ini sebagai sebuah hubungan persaudaraan, seperti yang selama ini sudah terjadi. Saya sangat menyayangi keluarga saya dan saya tidak ingin mengecewakan mereka. Semua yang sudah saya capai sekarang adalah berkat dukungan dan pengorbanan mereka, lahir dan bathin, sehingga tidak mungkin saya menghancurkannya dengan melakukan sesuatu yang akan membuat mereka sedih dan merasa tidak dihargai. Saat ini, peluang ibadah terbesar bagi saya adalah membahagiakan mereka dan saya akan melakukannya dengan sungguh-sungguh.

Saya ingin berbuat terbaik bagi keluarga saya, saya ingin selalu hidup ditengah-tengah mereka, menyaksikan anak-anak saya tumbuh dan berkembang dengan bahagia, berjalan berdampingan dengan istri saya tercinta, saling menjaga dan mengurus hingga akhir hayat, dan jika Allah Swt mengizinkan, saya ingin dikenang sebagai bapak yang sangat didambakan oleh anak-anaknya, ketika saya tiada kelak.

Saya percaya, banyak cara untuk beribadah dan banyak peluang untuk berbuat ibadah. Bagi saya, ibadah yang sebaik-baiknya adalah melakukan hal yang terbaik untuk keluarga saya. Apapun yang saya perbuat dan saya lakukan, akan dilihat, dirasakan dan dikenang oleh anak-anak saya. Mereka akan membawa kenangan tersebut hingga mereka dewasa nanti. Terus terang, itulah prioritas saya saat ini.

Jadi, dengan memohon maaf sebesar-besarnya, saya mohon kebesaran hati mbak untuk membiarkan saya melakukan semuanya dengan baik. Saya mohon mbak dapat mendukung saya dan mendoakan saya agar selamat melewati semua cobaan dan tetap dapat kembali kepada keluarga saya dengan utuh, jiwa dan raga. Saya mohon agar mbak dapat memahami semua pemikiran saya dan menghargai keputusan saya untuk tetap menjaga keutuhan kasih sayang dalam keluarga saya. Oleh karena itu, izinkanlah saya memohon mbak untuk mengurangi intensitas komunikasi dengan saya, agar saya dapat lebih dekat dengan keluarga dan lebih konsentrasi dalam melaksanakan amanah. Jika mbak ingin mengetahui betapa berartinya keluarga bagi saya, mungkin mbak dapat mulai bersilaturahmi dengan istri saya. Istri saya akan sangat senang menjalin persaudaraan dengan mbak, seperti yang selama ini mbak lakukan dengan saya. O ya.. ini email istri saya (kasih aja emailnya Jo….!!), dan sejak saat ini, saya akan memforward semua email mbak ke istri saya, agar mbak bisa bersilaturahmi langsung dengan beliau. (coba liat.. apa dia masih berani email…), dan agar istri saya dapat langsung berkomunikasi dengan mbak.


Gimana Jo.. ? kira-kira isinya pas nggak..? selain surat tsb, trus Bejo coba jalanin saran yang saya kutip di atas tadi. Pasang foto istri dan anak-anak di sekitar tempat Bejo, pandangi foto mereka di saat Bejo sendirian dan keinget-inget sama dia. Trus kalo ada email dari dia, langsung aja delete jangan dibaca sama sekali, atau kalo mau iseng, coba aja forward ke istri (atau forward ke aku, biar aku yang njawab..he..he.., nyamar jadi istri kamu!.--- bweh…bweh…---). Trus kalo pulang ke rumah, jangan hubungi dia baik telpon, sms, atau apapun. Kalo nggak sengaja ketemu, coba bersikap datar, sekedar kayak ketemu tetangga biasa. Trus kalo dia nanya-nanya yang spesifik, jawab aja yang datar “ya.. biasa lah mbak.. banyak tugas”. Trus cepet-cepet pamit menghindar. Intinya memang harus menghindar.

Tapi… semua itu bisa kamu lakukan kalo kamu memang udah bisa nyingkirin dia dari hati kamu Jo.. Kalo dia masih ada di hati kamu.. ya nggak bisa Jo..!!. Jadi langkah pertama, singkirkan dulu dari dalam hati. Bilang ke diri kamu keras-keras… “Maaf ya.. kamu bukan siapa-siapanya aku, jadi aku nggak peduli ke kamu”. “My life will be better without Jou!!”, dan sejenis itulah. Kalo hati kamu masih bolak-balik keinget dia, ya kamu harus berdoa bersungguh-sungguh.. ya Allah, jauhkanlah hati dan pikiranku dari orang ini, dekatkanlah hati dan pikiranku ke keluargaku.

Langkah kedua, ya coba lakukan saran aku tadi, kamu kirim email ke dia dengan nada kurang lebih spt contoh di atas. Trus kamu jangan baca email dari dia, jangan baca smsnya atau terima telponnya. Kalopun smsnya penting, jawab aja pendek “Tks infonya”.

Sekedar opini aku nih..

Orang menikah itu bukan sekedar menghindari zinah, itu mah cuma urusan fisik dan emosi. Orang menikah itu karena ingin membangun masa depan. Jadi kalo alasannya ngajak nikah supaya nggak zinah, ya jangan deh..!!. Bagaimana kalo orang yang setelah menikah kemudian pasangannya sakit. Apakah dengan alasan ‘pemenuhan kebutuhan’ trus dia akan menikah lagi. Bagaimana perasaan pasangannya tersebut? Meskipun boleh, tapi menurutku bukan begitu implementasinya. Itu kan sama aja habis manis sepah dibuang.

Jadi Jo, whatever we done, semuanya akan berdampak panjang di masa mendatang. Punya anak atau ndak, dampaknya sama, menyakiti anak-anak. Kalo istri mah biarin deh.. udah gede, udah tua lagi. Tapi kalo anak?? Akan membekas seumur hidupnya.

Jo, aku bertaruh, ini mungkin bukan kasus pertama, dan mungkin juga bukan kasus terakhir dalam kehidupan kamu kelak. Dengan apa yang kamu capai seperti sekarang, akan banyak peluang kasus seperti ini terjadi. Mungkin yang ini janda, ntar-ntar yang akan datang bisa aja yang lebih heboh, gadis misalnya, dan yang nyodorinnya juga mungkin orang yang lebih kuat pengaruhnya. Itu kan cerita lama Jo..!! Lha wong yang nggak macem-macem aja, hal itu bisa terjadi. Apalagi kamu yang karakternya begitu. Jangan sampe kasus kayak Bambang Tri-Mayangsari terjadi pada kamu Jo. Aku nggak ingin denger itu. Apapun alasannya, aku pikir mereka adalah orang-orang yang tidak berpikir panjang dan sekedar mengikuti kesenangan sesaat dengan mengorbankan orang lain menderita di sekelilingnya.

Untuk itu, untuk orang yang sekaliber kamu sekarang, mungkin kamu harus bener-bener jaga sikap Jo.. jangan mudah tebar pesona sana-sini, jangan suka ngiseng ngomong hal-hal yang bersifat menggoda ke orang laen (terutama cewek). Mungkin maksud kamu iseng, tapi kalo orang itu bener-bener kepincut, dan nggak bisa mengendalikan diri, kan jadi penyakit. Trus kamu harus bener-bener menjaga diri, jangan sampe mudah terjebak dalam situasi yang seperti itu, jangan sekali-sekali iseng atau sekedar cari hiburan. Kebanyakan keisengan akan berakibat fatal.

Kamu itu punya karisma, punya karakter yang kuat, punya sesuatu yang membuat orang akan memandang dan mengenang kamu, dengan segala kelebihan dan kekurangan kamu. Jadi, kalo kamu sedikit aja ‘tebar pesona’, mungkin orang akan cepat terpesona. Trus orang akan salah menafsirkan semua kebaikan dan keramahtamahan yang kamu sampaikan. Tapi nggak berarti kamu harus nggak ramah atau jadi jutex ke orang-orang. Maksudnya, jangan pernah bersikap bermain-main dengan cewek. Jangan main api, apalagi main hati. Jaga wibawa (ja…im, orang bilang mah!!).

Sorry Jo, aku nggak bermaksud menilai kamu secara sepihak. Lha wong aku aja nggak pernah ketemu kamu lagi sejak berpuluh-puluh tahun. Aku bahkan nggak pernah tau Your love story, sudah berapa banyak pacar yang lewat, sudah berapa banyak cewek yang kamu kejar atau mengejar kamu, dlsb. Tapi, mungkin, berkaca dari pengalaman tersebut, aku yakin kamu tau harus bersikap apa. Kalo sedemikian banyak kejadian urusan cewek dengan kamu, mungkin kamu harus berubah sikap, jangan mudah mengobral rayuan gombal. Aku sering menemui orang seperti itu, mudah berucap, mudah merayu, mudah mengobral hadiah, cindera mata, dan flirting somebody tanpa sedikitpun ucapan tersebut masuk di hatinya. Mereka akan mudah menyapa cewek-cewek resepsionis di hotel, SPG di mal, pramugari di bandara, dan gula-gula lainnya, semuanya itu atas nama ‘iseng, Cuma hiburan aja’, seperti yang sering dilakukan oleh temen-temenku. Mereka akan dengan gampang ngobrol dengan cewek di kereta, bertukar nomor handphone, sms-sms an sesaat, sampe dua2nya bosen. Iya kalo bosen.. lah kalo keterusan.. gawat kan..!!

Mudah-mudahan saran dan opini itu bisa membantu.

Wini

--------------------------



III. Balesan dari Bejo :

--------------------------

Ass Wr Wb,,

thanks ya yg sudah membantu meringankan beban saya,,sehari2 saya kerja dr jam 7.30 sampai 19.00, sabtu minggu masuk lagi..terus terang e mail smsnya sangat mengganggu,boleh ngga minta tolong lagi?

Minta tulisannmu/ artikel yg mengatakan bahwa betul Poligami tsb dibenarkan oleh Islam, dan laki2 tdk perlu minta ijin,berpahala karena menikahi janda tsb,,, tetapi menyakiti istri & membohonginya juga merupakan dosa besar..please ya...

Wass Wr Wb,

Bejo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar